Revitalisasi Pendidikan Vokasi Guna Songsong Generasi Emas
Mencerdaskan kehidupan bangsa untuk tujuan kesejahteraan umum merupakan bagian dari pembangunan nasional, ini juga amanat dari Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Demi mewujudkan cita-cita tersebut, berbagai upaya dan kebijakan telah diterapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto yang memimpin Kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Tengah menegaskan tentang pentingnya pendidikan vokasi guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Revolusi Industri 4.0, dan yang tak kalah penting adalah menyongsong Generasi Emas 100 Tahun Indonesia.
Setelah meninjau langsung ke SMK TEXMACO Semarang dan SMKN 8 Semarang, Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, menghadapi MEA, Indonesia harus menyiapkan tenaga kerja yang memenuhi standar kompetensi. Bekal yang harus disiapkan menghadapi Revolusi Industri 4.0 tidak cukup hanya keterampilan dasar.
"Sumber daya manusia Indonesia harus memiliki keterampilan komunikasi, kritis dan kreatif, digital literasi, keterampilan berpikir, tingkat keingintahuan yang tinggi, keterampilan interpersonal, multi kultural, multi bahasa, dan keterampilan menyelesaikan masalah," papar Djoko di ruang pertemuan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (19/7/2018).
Menurut Djoko, ada beberapa hal yang merupakan pendukung pendidikan vokasi yang berkualitas, yaitu kurikulum, ketersediaan guru kejuruan, ruang kelas, peralatan laboratorium yang memadai, serta akreditasi. Dia menjelaskan, kurikulum pendidikan vokasi dan teknologi pembelajaran pendidikan vokasi perlu dikembangkan lagi dalam berbagai bidang yang kontekstual dengan kondisi Indonesia seperti kemaritiman, pertanian, pernbangkit listrik, dan lain-Iain.
"Penguatan SMK sebagai Lembaga Pendidikan Vokasi perlu dilakukan melalui beberapa dimensi yaitu penguatan tata kelola kelembagaan melalui percepatan akreditasi sekolah dan sertifikasi, pembenahan kurikulum dan kualitas pembelajaran melalui penataan spektrum bidang keahlian serta peningkatan magang industri," jelas Djoko. (eko/mp)